Hi, aku Kia. Di waktu senggang ini mau sedikit cerita ups and downs aku soal relationship.
Aku pernah menjalani hubungan 2 kali yang terhitung serius, pertama waktu SMA, kedua saat menginjak bangku kuliah. Terhitung lama sama yang kedua sih hehe
Perjalanan cinta pertamaku berjalan mulus, entah darimana tiba-tiba cowok famous, berprestasi dan dikagumin cewek satu sekolah naksir aku, deketin dan kita langsung jadian. Dulu aku gasuka pokoknya liat orang ini, karena dikenal angkuh, tapi ya ganteng😂 Karena aku pacaran sama orang yg WOW, orang2 byk yg mencibir kok dia mau sama aku? dia jauh dari aku valuenya. Memang sih, hidupku 50:50 antara main dengan sekolah. Ga berprestasi lomba-lomba tapi cukup aktif di sekolah, bahkan aku jadi ketua Paduan Suara. Jadi beberapa orang banyak yang kagum sama hubungan ini karena kita kayak saling melengkapi. Apalagi banyak yang puji karena kita sama-sama goodlooking?🙄
Karena pacaran sama dia, aku dikenal satu sekolah. Semua orang tau aku sampai semua guru. Ya karna pacarin siswa terbaik di sekolah namaku naik???
Singkat cerita, dia lebih dulu lulus dariku, masuk PTN di Jakarta dengan jurusan Ilmu Politik, sama seperti jurusan kuliahku sekarang😂 aku tertarik jurusan ini karena dia awalnya. Sampai akhirnya, kita sering berselisih, entah dapat disebut siapa yang salah, dia dekat dengan teman sekampusnya sampai akhirnya jadian. Tapi perselisihan kita bukan soal ini, sebelumnya dia pernah selingkuh juga terang-terangan dengan teman sekolah kita, dia memang lebih cantik, anggun, kaya, dan terpandang. Terlebih lagi dia didukung dengan keluarga pacar saya untuk berpacaran. Sedangkan aku, tidak pernah dikenalkan ke orang tuanya.
Patah hati terparahku, tapi syukurnya dari hubungan ini aku jadi dewasa, perubahan drastis karena masalah ini. Dulu kalau gasuka, aku akan menggebu-gebu marah ke orang yang aku tuju. Sekarang emosional aku jauh lebih baik, bahkan sangat lebih baik. Dari situ, aku memutuskan sendiri selama 1 tahun, bukan untuk menangis, tapi untuk belajar dan nemuin jawaban kenapa ya aku digituin? bahkan orang-orang mendukung perselingkuhan itu, cuma karena selingkuhannya lebih baik. Aku jarang upload di sosmed, semua akses aku tutup buat dia, tapi aku tetap baik sama dia saat dia muncul kembali untuk minta maaf. Tidak pernah sedikitpun ada rasa benci, karena 1 tahun ini aku ikhlas, memaafkan, belajar, dan mencintai diri sendiri serta menghargai banyak orang disekelilingku. Ternyata duniaku berharga, orang-orang yang masih bersamaku juga jauh lebih berharga. Aku bisa melalui ini semua 1 tahun tanpa orang baru satupun, aku menikmati kesendirian ini.
Sudah mulai merasa bisa menerima cinta baru, aku tidak langsung mencari orang lain. Aku doa ke tuhan lebih spesifik di setiap ibadah yang tidak pernah aku tinggalkan, seperti apa orang yang aku inginkan untuk jadi suamiku. Tidak lama, ada orang yang sangat sesuai dengan spesifikasi doaku. Persis. Tapi kok malah jadi pacar ya? Kami sudah 4 tahun jalani ini. Dengan jiwaku yang lebih dewasa.
Aku bahagia banget, keluarganya baik dan sangat menerimaku, aku sering dirayakan keluarganya, ditanya kabarnya, dia pun selalu beri aku hadiah kecil hingga besar, prioritaskan aku, selalu komunikatif, mengerti keluargaku, memenuhi kebutuhanku hingga keluargaku. Aku bahagia walaupun dulu dia agak sedikit posesif.
Nah, anehnya, setiap kali kita berpisah, selalu kembali lagi.
Karena sikap posesifnya berlebihan, kami sering bertengkar hanya karena aku sibuk aktif dikampus, dia selalu mau ikut kemanapun aku pergi, jadi kami selalu bertemu setiap hari. Aku dijauhkan okeh teman-temanku karena sikap posesif pasanganku hingga selalu meneror temanku jika aku tidak sedang berkabar.
Hingga akhirnya, kami resmi putus November 2022. Aku masih aktif dikampus dan diluar, ada adik tingkatku yang membuatku pertama kalinya tertarik dengan orang lain selain mantanku, yang tidak akan aku bandingkan dengan upaya mantanku, bisa dikatakan aku naksir berat karena dia benar-benar tipeku. Sampai akhirnya selalu kupendam karena waktu itu dia masih punya pasangan. Kami sering tidak sengaja eye contact tapi aku selalu buang muka, karena aku gamau ambil resiko dengan pasangan orang lain. Sampai akhirnya kita sama-sama sadar, kalau sebenarnya kita saling suka. Tapi aku selalu tarik ulur dia.
Akhirnya saat kita sama-sama single, aku coba approach dia. Aku mau berani ambil resiko karena dikit lagi aku lulus hehe, ternyata responnya sangat baik, kita sama-sama saling suka, sayang, perhatian, semuanya hal baru kita coba lakuin, perlahan kita gapernah balik ke orang lama, kita udah nyaman bareng, walaupun kita sama-sama baru putus. Bahkan masih suka ngga nyangka kalau bisa jalan bareng.
Kita jalanin hubungan backstreet, dia selalu jemput aku, berniat akan lama. Tapi ternyata, ada yang gasuka sama kita, aku di fitnah, kita harus selesain hubungan ini supaya dia tetap berteman sama teman-temannya. Dia mau kita tetap temenan. Sebetulnya sebelum dia, aku pernah dekat juga dengan lelaki yang sudah mapan, tapi aku ada ketidaknyamanan dengan orang tersebut, sehingga aku mencoba jalani hubungan baru lagi dengan crushku ini. Setelah kami berpisahpun, aku bingung ingin mencari laki-laki diatas mereka, lelaki yang bersamaku belakangan ini orang-orang baik yang tidak pernah menyakitiku, bahkan standar mereka sudah memenuhi tipeku. Ini gambaran kita kalau bareng, ketawa terus😁
Sering telfonan walaupun ga kangen, kalo kangen ya karna mau denger aku bawel, kl lg ga bawel diem juga dia mau call an🙄
Lagi main game detektif, main sama orang pinter dianya yang paling banyak mecahin kodenya😂
And another jemput2 dan main bareng, apalagi pas ultahku tahun ini dilengkapin dia.
Perbedaan tinggi kita jauh banget. Aku 165 dia mungkin 187 an?
Semenjak kita berpisah, sebulan tidak kontak-an, dia mencoba chatku lagi, dia bilang kangen sama aku. Chat itu jam 4 pagi, dan aku baru sadar di jam 11 siang. Hingga sekarang, mantanku SMA, mantan terakhirku, dan orang yang aku kagumi hampir 2 tahun ini yang ternyata juga sayang aku mereka kembali lagi ke hidupku dengan versi yang berbeda. Kami tetap berhubungan baik sebagai teman. Dan akupun tidak masalah soal itu. Semenjak masalah diselingkuhi itu, aku selalu didekati laki-laki yang diatas dari standarku, worth it banget 1 tahun jombloku dulu😅
Intinya, jangan pernah terpaku tidak dapat melanjutkan kehidupan karena patah hati, nikmati sakit itu, jangan denial, beri ruang untuk diri sendiri mengikhlaskan, memaafkan, bertanya-tanya pada keadaan, untuk memulihkan perlahan dan bisa melangkah ke perjalanan berikutnya. Jadi jawabannya tidak ada orang baru atau orang lama, yakinilah orang yang kamu pilih kamu akan bahagia bareng dan kamu dibahagiakan sama dia.
Happy iftar.